Seperti halnya mata pelajaran pada umumnya, dalam pelajaran pendidikan seks di Amerika Serikat juga diadakan ujian untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa mengenai seks. Tapi pengadaan tes dalam pendidikan seks ternyata menghasilkan siswa yang kurang siap dalam menangani situasi seksual.
Di Amerika Serikat, pendidikan seks dimasukkan dalam kurikulum yang harus diajarkan di sekolah, terutama untuk siswa kelas 7 hingga 12. Beberapa sekolah bahkan sudah mengajarkannya sejak kelas 4 atau 5.
Peneliti dari Ohio State University mengumpulkan data dari 5.000 orang siswa lebih di 32 sekolah menengah Appalachian. Peneliti membandingkan siswa yang belajar pendidikan seks agar bisa menjawab soal ujian dengan siswa yang belajar pendidikan seks untuk memahami materi karena penting bagi kehidupan siswa.
Penelitian yang akan dimuat dalam Journal of Research on Adolescence ini mensurvei siswa kelas 9 sebelum mengikuti kelas kesehatan. Siswa kemudian disurvei lagi empat dan enam minggu setelah menyelesaikan kelas terakhir, dan diberikan kuisioner sekitar satu tahun kemudian ketika siswa ada di akhir kelas 10.
Survei menunjukkan siswa yang belajar pendidikan seks karena fokus pada tes merasa kurang siap menolak keinginan atau ajakan seksual setelah mengikuti kelas. Sedangkan siswa di kelas yang berfokus pada penguasaan materi merasa lebih mampu untuk menolak berhubungan seks setelah mengikuti kelas.
Para siswa dalam kelas yang berfokus pada penguasaan materi terlihat lebih baik daripada siswa lain pada berbagai tindakan, termasuk mau menunggu saat yang tepat untuk berhubungan seks, komunikasi dengan orang tua mengenai seks, dan pengetahuan seks berkaitan dengan kesehatan.
"Fokus pada tes tidak membantu siswa membuat pilihan sehat. Dalam pendidikan kesehatan, pengetahuan bukanlah hasil yang paling penting. Apa yang kita ingin lakukan adalah mengubah perilaku, dan pengujian bukan cara untuk mencapai hal itu," kata Eric Anderman, pemimpin peneliti dan profesor psikologi pendidikan di Ohio State University seperti dilansir LiveScience, kamis (17/11/2011).
Anderman juga berpendapat bahwa tes menyebabkan siswa berfokus pada bagaimana mendapat nilai yang baik, bukan pada pentingnya informasi yang diajarkan.
Sumber : www.artikelbagus.com/2011/11/siswa-yang-belajar-materi-pendidikan.html
No comments:
Post a Comment